Penting, Ini Dia Tips Lolos Interview untuk Fresh Graduate
Sigma GenZ - Selamat! Kamu baru saja lulus dari kampus dengan ijazah di tangan dan mimpi sebesar angkasa. Tapi tunggu, sebelum kamu menjadi CEO impian (atau minimal mendapatkan gaji pertama buat traktir teman-teman), ada satu hal yang harus kamu taklukkan: interview kerja. Ya, sesi tanya-jawab formal yang kadang lebih menegangkan dari sidang skripsi itu. Jangan khawatir, berikut ini adalah tips lolos interview kerja yang dibawakan dengan gaya santai dan penuh canda, biar kamu siap menghadapi dunia kerja dengan senyuman.
tips lolos interview kerja |
1. Research: Bukan Stalking, Tapi Mirip Lah
Sebelum interview, cari tahu dulu segala hal tentang perusahaan yang akan kamu datangi. Jangan cuma tahu namanya doang. Googling lah! Lihat websitenya, cek media sosialnya, baca ulasan di internet. Kalau perlu, cari tahu siapa CEO-nya, apa visi misinya, bahkan warna kesukaan kantornya (oke, ini berlebihan, tapi kamu ngerti maksudnya, kan?).
Dengan melakukan riset, kamu bakal terlihat serius dan tertarik pada perusahaan itu. Jawaban seperti, “Saya tertarik karena perusahaan ini punya reputasi baik di bidang industri dan sering memenangkan penghargaan XYZ” jauh lebih baik daripada “Saya ngelamar karena butuh kerja, Pak”. Ingat, pewawancara juga manusia. Mereka suka dipuji.
2. Pakai Outfit yang Tepat: Jangan Salah Kostum!
Bayangkan ini: kamu datang ke interview dengan hoodie robek dan celana pendek, padahal perusahaan itu formal. Wah, auto di-blacklist! Sebaliknya, kalau kantornya santai, jangan datang pakai jas lengkap kayak mau nikahan. Sesuaikan gaya berpakaian dengan budaya perusahaan.
Kalau ragu, pakailah pakaian semi-formal yang aman: kemeja rapi, celana panjang bahan, dan sepatu tertutup. Pastikan baju kamu bersih dan disetrika. Ingat, kesan pertama itu penting. Jangan sampai pewawancara lebih fokus ke noda saus di baju kamu daripada ke jawabanmu.
3. Datang Tepat Waktu: Jangan Jadi Pelari di Last Minute
Telat datang interview itu dosa besar, Sobat Fresh Graduate! Datanglah minimal 15 menit sebelum jadwal. Kalau kamu nggak tahu lokasinya, cek di Google Maps sehari sebelumnya. Kalau perlu, lakukan dry run alias simulasi perjalanan biar nggak nyasar.
Hindari alasan klise seperti “Macet, Pak” atau “Kereta telat, Bu”. Pewawancara pasti mikir, “Kalau baru interview aja udah telat, gimana nanti kalau kerja?” Jadi, jadilah manusia yang menghargai waktu.
4. Latihan Jawab Pertanyaan
Ada beberapa pertanyaan yang hampir pasti muncul di setiap interview, seperti:
“Ceritakan tentang diri Anda.”
“Kenapa Anda tertarik bekerja di sini?”
“Apa kelebihan dan kekurangan Anda?”
Latihlah jawabannya di depan kaca atau dengan teman. Hindari jawaban kaku seperti robot, tapi jangan juga terlalu santai kayak ngobrol di warung kopi. Cari balance yang pas. Misalnya, kalau ditanya kelebihan, kamu bisa bilang:
“Saya orang yang sangat terorganisir, Bu. Bahkan daftar belanja bulanan aja saya bikin dalam bentuk spreadsheet.”
Untuk kekurangan, jangan asal jujur kayak,
“Saya sering bangun kesiangan, Pak.”
Bilang aja kekurangan yang masih bisa dimaklumi, misalnya:
“Kadang saya terlalu perfeksionis, jadi butuh waktu lebih untuk menyelesaikan tugas.”
5. Jangan Bohong: HR Itu Detektif Berpengalaman
Kalau kamu pikir bisa lolos dengan kebohongan, pikir lagi. HR punya radar khusus untuk mendeteksi bualan. Jangan mengaku “pro” dalam Excel kalau bikin tabel aja masih pakai kalkulator. Kalau mereka minta demo, apa nggak malu?
Jujurlah tentang kemampuanmu, tapi tunjukkan semangat belajar. Misalnya:
“Saya belum terlalu mahir menggunakan Pivot Table, tapi saya sedang belajar dan yakin bisa menguasainya dengan cepat.”
Ini jauh lebih baik daripada memalsukan skill, lalu kelabakan di hari pertama kerja.
6. Tunjukkan Antusiasmeg
Pewawancara suka kandidat yang terlihat antusias. Jadi, pasang senyum (tapi jangan lebay kayak badut), jaga kontak mata, dan jawab pertanyaan dengan semangat. Kalau ditanya, “Ada pertanyaan untuk kami?”, jangan jawab “Nggak ada, Pak.”
Siapkan pertanyaan pintar seperti:
“Apa tantangan terbesar yang dihadapi tim ini?”
“Bagaimana kultur kerja di sini?”
Pertanyaan seperti ini menunjukkan kamu benar-benar tertarik dan serius mempertimbangkan perusahaan sebagai tempat kerja.
7. Hindari Jawaban Klise, Be Original!
Pewawancara sudah bosan mendengar jawaban template seperti:
“Kelebihan saya adalah pekerja keras dan mampu bekerja di bawah tekanan.”
Lebih baik buat jawaban yang lebih spesifik dan unik. Misalnya:
“Saya suka bekerja dengan deadline ketat karena itu memacu adrenalin saya, mirip seperti main game strategi di level terakhir.”
Jawaban ini lebih menarik dan memberikan gambaran tentang kepribadianmu.
8. Jangan Grogi Berlebihan
Gugup itu wajar, tapi jangan sampai kelihatan seperti mau pingsan. Tarik napas dalam-dalam, minum air putih, dan anggap interview ini sebagai percakapan biasa. Kalau perlu, bayangkan pewawancara itu teman lama yang kebetulan bekerja di perusahaan itu.
Ingat, pewawancara sebenarnya juga ingin kamu berhasil. Kalau kamu berhasil menjawab pertanyaan mereka, mereka juga senang karena kerjaan mereka jadi lebih mudah.
9. Hindari Overconfidence: Jangan Sok Jago!
Percaya diri itu bagus, tapi jangan sampai terlihat sombong. Misalnya, jangan bilang:
“Saya yakin saya kandidat terbaik untuk posisi ini.”
Lebih baik bilang:
“Saya yakin dengan pengalaman dan keahlian saya, saya bisa memberikan kontribusi yang positif untuk tim ini.”
Nada yang lebih rendah hati akan membuatmu terlihat lebih profesional.
10. Follow Up: Tapi Jangan Jadi Stalker
Setelah interview selesai, kirim email ucapan terima kasih ke pewawancara. Singkat saja, cukup tunjukkan apresiasi atas waktu dan kesempatan yang diberikan. Misalnya:
“Terima kasih atas waktu dan kesempatan untuk berdiskusi mengenai posisi XYZ. Saya semakin yakin bahwa perusahaan ini adalah tempat yang tepat untuk berkembang.”
Tapi ingat, jangan terlalu sering follow up. Kalau mereka belum memberi kabar, mungkin mereka masih mempertimbangkan. Tunggu setidaknya seminggu sebelum mengirimkan pengingat.
Tetap Semangat!
Interview kerja itu memang bisa bikin keringat dingin, tapi kalau kamu persiapkan dengan matang dan bawa sikap yang positif, peluangmu untuk lolos akan jauh lebih besar. Ingat, pewawancara juga manusia biasa. Mereka tidak mencari kandidat yang sempurna, tapi yang bisa bekerja sama, belajar, dan memberikan kontribusi nyata.
Jadi, tarik napas, percaya diri, dan hadapi interview dengan senyuman terbaikmu. Ingat, kalaupun gagal, itu bukan akhir dunia. Masih banyak peluang lain menanti. Semangat, Sobat Fresh Graduate! Kamu pasti bisa! (Sigmagenz.id)
Posting Komentar untuk "Penting, Ini Dia Tips Lolos Interview untuk Fresh Graduate"
Posting Komentar